- PENUTUPAN ORIENTASI ANGGOTA DPRD TANA TORAJA: FOKUS PADA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
- WEBINAR SERIES SERI 15: MEMBANGUN SENSE OF BELONGING DITEMPAT KERJA
- ORIENTISI DPRD KOTA MAKASSAR 2024 RESMI DIBUKA
- MEMBANGUN SINERGITAS: RAPAT KOORDINASI FORKOPIMDA SULSEL UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAN YANG EFEKTIF
- MENGHADIRI ACARA PERTANDINGAN OLAHRAGA PERINGATAN HUT KE-355 PROVINSI SULSEL DI RUJAB GUBERNUR
- CERAMAH UMUM DARI KEPALA BPSDM PROV. SULSEL PADA KEGIATAN ORIENTASI PPPK ANGK. XXI PEMKAB. GOWA
- WEBINAR SERIES SERI 15: MEMBANGUN SENSE OF BELONGING DITEMPAT KERJA
- Pembukaan Seleksi Daerah Tahun 2024 Calon Kompetitor The 14th Worldskills ASEAN Competition 2025
- Implementasi Aksi Perubahan: PKA Angkatan 9 dan PKP Angkatan 18 Bersama-sama Mewujudkan Inovasi
- Peserta PKA Angkatan 9 Gelar Ujian Akhir: Implementasi Aksi Perubahan di BPSDM Sulsel
MENEMUKAN KEMBALI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Berita Terkait
- AWAL TAHUN 2024, 209.462 DEBITUR DI SULSEL BERHASIL AKSES DANA KUR 0
- PEMPROV SULSEL DIANUGERAHI PENGHARGAAN MERITOKRASI KATEGORI SANGAT BAIK0
- MESKI ADA KENAIKAN HARGA, BPS SULSEL PASTIKAN INFLASI MASIH TERKENDALI0
- Pj. GUBERNUR SULSEL PEDULIKAN PEMILIH DISABILITAS, PASTIKAN TERLAYANI DENGAN BAIK0
- FAHM ARA BILQIS, PUTRI Pj. GUBRRNUR SULSEL BAGIKAN PENGALAMAN PERTAMA KALI MENCOBLOS DI PEMILU0
- Pj. GUBERNUR IMBAU PETUGAS TPS JAGA KESEHATAN0
- JELANG PEMUNGUTAN SUARA, Pj. GUBERNUR SULSEL TERUS PANTAU KESIAPAN DI BAWASLU DAN KPU0
- PEMPROV - FORKOPIMDA SULSEL SUKSES GELAR DZIKIR DAN DOA KEBANGSAAN PEMILU DAMAI0
- MENGENANG PERJUANGAN DAN WARISAN INSPIRATIF PUANG RAMMA, PJ GUBERNUR BAHTIAR HADIRI HAUL KE-180
- COOLING DOWN JELANG PEMILU 2024, PJ GUBERNUR SULSEL INISIASI JALAN SEHAT DAN BAKTI SOSIAL DI PANTAI 0
Berita Populer
- MEMAHAMI PROSEDUR PEMBERIAN INFORMED CONSENT DALAM PRAKTEK KEDOKTERAN
- APA ITU ASN DAN PPPK ?
- ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PENGETAHUAN WAJIB BAGI PARA PEMIMPIN DAERAH
- KENALI PELATIHAN PEMBEKALAN / ORIENTASI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK).
- MENEMUKAN KEMBALI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
- MENGENAL JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS BAGIAN KE DUA
- MENGENAL SINGKATAN PEJABAT DALAM PEMERINTAHAN Plt. Plh. Pj. dan Pjs.
- INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME ASN DI ERA MILENIAL
- INTEGRITAS DAN KEPEMIMPINAN
- MENGENAL SERVANT LEADERSHIP
Pendahuluan
Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, memiliki peran fundamental dalam membimbing arah dan tujuan bangsa. Nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, menjadi fondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai, adil, dan makmur.
Namun, di era globalisasi dan modernisasi saat ini, Pancasila dihadapkan pada berbagai tantangan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat membawa arus informasi dan budaya asing yang tak terbendung. Hal ini dikhawatirkan dapat menggerus nilai-nilai Pancasila dan memicu munculnya ideologi-ideologi baru yang bertentangan dengan Pancasila.
Esensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila bukan sekadar kumpulan lima sila, melainkan sebuah sistem nilai yang komprehensif dan koheren. Nilai-nilai Pancasila saling berkaitan dan menopang satu sama lain. Ketuhanan menjadi landasan moral bagi bangsa, Kemanusiaan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, Persatuan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, Kerakyatan mendorong demokrasi dan partisipasi rakyat, dan Keadilan Sosial mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila bukan ideologi yang statis, melainkan dinamis dan adaptif terhadap perubahan zaman. Nilai-nilai Pancasila dapat diinterpretasikan dan diimplementasikan dalam berbagai konteks dan situasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Pancasila tetap relevan dan mampu menjawab berbagai tantangan zaman.
Tantangan Pancasila di Era Kekinian
Beberapa tantangan utama Pancasila di era kekinian antara lain:
• Globalisasi dan modernisasi: Arus informasi dan budaya asing yang deras dapat menggerus nilai-nilai Pancasila.
• Radikalisme dan intoleransi: Munculnya kelompok-kelompok radikal yang menganut ideologi anti-Pancasila dapat membahayakan keutuhan bangsa.
• Kesenjangan sosial dan ekonomi: Ketidakadilan dan kesenjangan yang terjadi di masyarakat dapat memicu munculnya rasa frustrasi dan ketidakpercayaan terhadap Pancasila.
• Lemahnya pemahaman dan pengamalan Pancasila: Kurangnya edukasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda dapat melemahkan kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara.
Memperkuat Kembali Pancasila sebagai Ideologi Negara
Upaya untuk memperkuat kembali Pancasila sebagai ideologi negara perlu dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:
• Pendidikan dan internalisasi Pancasila: Memperkuat pendidikan Pancasila di sekolah dan universitas, serta menyelenggarakan program-program edukasi dan internalisasi Pancasila bagi masyarakat luas.
• Penguatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara: Menegakkan hukum dan peraturan yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, serta mendorong implementasi Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Membangun narasi Pancasila yang kontekstual dan relevan: Mengembangkan narasi Pancasila yang menarik dan mudah dipahami oleh generasi muda, serta menghubungkannya dengan isu-isu aktual yang dihadapi bangsa.
• Memperkuat peran pemuda dalam menjaga Pancasila: Memberdayakan pemuda sebagai agen perubahan dan penjaga nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang perlu terus dijaga dan dilestarikan. Di era globalisasi dan modernisasi ini, Pancasila dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu dihadapi dengan strategi yang tepat. Upaya untuk memperkuat kembali Pancasila sebagai ideologi negara harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh elemen bangsa. Dan Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan Yang paling penting adalah Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita serta tujuan Nasional.
Daftar Pustaka
• BPIP. (2020). Pedoman Pendidikan Pancasila. Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
• Kaelan, M.S. (2019). Pancasila: Dari Cita-cita Bangsa Menjadi Ideologi Negara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Maswadi, R. (2018). Pancasila dan Tantangan Zaman. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
• Mulyana, D. (2017). Menemukan Kembali Pancasila: Sebuah Rekonstruksi Filosofis. Bandung: PT.