
- KUNJUNGAN THE AUSTRALIA-INDONESIA CENTER DI BPSDM PROV.SULSEL
- FORUM PERANGKAT DAERAH DITUTUP LANGSUNG KABAN BPSDM
- PJ. SEKDA SULSEL BUKA FPD TAHUN 2023, BPSDM SULSEL UNDANG KEPALA BPSDM PROV.JATIM
- KUNCI MEMAJUKAN PARIWIISATA DI SULSEL YAITU PENGEMBANGAN SDM
- BSSN KUNJUNGI BPSDM SULSEL
- 60 PESERTA PKN II DIBUKA LANGSUNG OLEH KEPALA LAN RI
- PEMBUKAAN LATSAR CPNS ANGKATAN I DAN II KABUPATEN LUWU UTARA
- PROF. JUFRI BERKUNJUNG KE BPSDM JATIM
- CAMAT DAN LURAH KAB. LUWU SENANG MENERIMA MATERI PROF. JUFRI
- AUDIENSI KEPALA BPSDM PROV. SULSEL DENGAN UKI PAULUS MAKASSAR
MENDESAIN RANCANGAN AKSI LATSAR CPNS
Berita Terkait
- MENGGALI DAN MENEMUKAN ISSUE STRATEGIS DALAM MENYUSUN RANCANGAN AKTUALISASI BAGI PESERTA LATSAR CPNS0
- PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN 0
- INI DIA PEMBEDA DIKLAT DI BPSDM SULSEL0
- ORIENTASI ANGGOTA DPRD KOTA PAREPARE0
- BUKA SOSIALISASI ANTI KORUPSI, SEKPROV: INTEGRITAS BUTUH KEBERANIAN0
- BPSDM SUMBAR BELAJAR DI BPSDM SULSEL0
- RESMI BUKA ORIENTASI DEWAN, NA : DPRD DAN PEMERINTAH HARUS JALAN BERIRINGAN0
- SETELAH UPACARA HUT PROKLAMASI, SELURUH PEGAWAI BPSDM SENAM MAUMERE0
- DIHADIRI PESERTA LATSAR, UPACARA HUT PROKLAMASI BPSDM BERLANGSUNG HIKMAT0
- BPSDM SULSEL IKUT LOMBA SENAM MAUMERE0
Berita Populer
- MEMAHAMI PROSEDUR PEMBERIAN INFORMED CONSENT DALAM PRAKTEK KEDOKTERAN
- INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME ASN DI ERA MILENIAL
- MENGGALI DAN MENEMUKAN ISSUE STRATEGIS DALAM MENYUSUN RANCANGAN AKTUALISASI BAGI PESERTA LATSAR CPNS
- MEMBANGUN INTEGRITAS DENGAN HATI NURANI
- MENDESAIN RANCANGAN AKSI LATSAR CPNS
- TIPS MEMILIH JUDUL PROYEK PERUBAHAN YANG BAIK
- Program Kerja Badan Pendidikan dan Pelatihan
- INTEGRITAS DAN KEPEMIMPINAN
- MALADMINISTRASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
- PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA

Oleh: Dr.dr. Ampera Matippanna, S.Ked.MH
(Pelaksana kegiatan kreatif dan inovasi pada bidang pengembangan dan inovasi kediklatan BPSDM Prov. Sulsel)
- Pendahuluan
Salah satu bagian penting dalam menilai kompetensi Latihan Dasar bagi CPNS adalah menyusun sebuah rancangan aksi dan mewujudkannnya menjadi Sebuah aksi dalam mengimplementasikan berbagai materi diklat yang telah dioerolehnya selama mengikuti latsar CPNS. Perwujudan Rencana Aksi menjadi Aksi adalah tahapan akhir untuk menilai tungkat kompetensi CPNS yaitu menyangkut pengetahuan ( knowledge) ,Keterampilan ( Skill ) dan Perilaku (Attitude ).
Rancangan Aksi Latsar CPNS haruslah dibuat sedemikian hingga agar semua materi dalam agenda pembelajaran dapat terkonsep dengan jelas untuk dijadikankan sebagai implementasi Aksi mulai dari agenda sikap dan perilaku bela negara, nilai-nilai dasar ASN kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dan habituasi
Pelaksanaan Rancangan Aksi Latsar CPNS dilakukan pada tahapan agenda Habituasi yang tujuan utamanya adalah agar peserta latsar CPNS memperoleh pengalaman belajar lapangan di unit kerja masing-masing untuk mendapatkan gambaran dinamika dan persoalan yang dihadapi oleh ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pemberi pelayanan publik dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa, yang kemudian mencoba untuk mendisain sebuah rancangan Aksi untuk menjawab berbagai masalah dan kendala yang dihadapi dalam sebuah aksi nyata yang terukur, efektif , efisien dan berkelanjutan.
Oleh sebab itu maka sangatlah penting bagi seorang peserta Latsar untuk memahami dan memguasai dengan benar kiat-kiat mendisain sebuah rancangan aksi yang baik agar menghasilkan sesuatu perubahan penting dalam pelaksanaan tugasnya sebagai ASN profesional dan sekaligus bertindak sebagai agen of changes pada unit-unit kerjanya setelah selesai mengikuti Latihan dasar CPNS ini.
Rancangan Aksi yang baik diikuti dengan proses pelaksanaan yang baik ( aksi), tentunya akan menghasilkan luaran-luaran xang baik pula (output) dan manfaat yang besar (outcome) bagi kepentingan unit kerja ,pemerintah dan masyarakat.
B. Mendisain Rancangan Aksi
Pada agenda habituasi, peserta Latsar CPNS dilatih untuk menangkap berbagai issue-issue strategis yang menjadi faktor kendala tidak efektif dan efisiennya pelaksanaan kegiatan dan pelayanan unit kerja tempat dimana CPNS tersebut di tempatkan yang dikaitkan dengan agenda III pembelajaran Latsar yaitu kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI yang kontentnya adalah Pelayanan Publik, manajemen ASN dan Whole of Goverment dan melakukan serangkaian rencana Aksi yang implementatif terhadap agenda II pembelajaran Latsar yaitu nilai-nilai dasar ASN yang sering di sebut dengan nama agenda ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme ,etika publik,komitmen mutu dan anti korupsi.
Mendisain rancangan Aksi yang baik idealnya berangkat pada issue strategis yang berkenaan pada salah satu dari tiga materi pembelajaran agenda III yang dipilih setelah melakukan pembobotan terhadap tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan permasalahan yang dihadapi ( metode USG) sehingga akan terpilih salah satu issue utama untuk dilakukan intervensi. Issue utama ( core issue) merupakan pilihan terbaik untuk melakukan intervensi pada salah satu tugas kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu apakah pada aspek pelayanan publiknya, Manajemen ASNnya ataukah pada Whole of Govermentnya. Sehingga seluruh pokok pembahasan terkait dengan pemiihan Issue strategis tersebut akan fokus pada salah satu dari ketiga aspek tersebut.
Selanjutnya setelah mendapatkan core issue dari salah satu aspek kedudukan dan peran ASN dalam NKRI adalah melakukan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan issue prioritas yang bertujuan untuk menjawab issue-issue permasalahan yang dihadapi oleh CPNS dalam bidang tugas dan fungsinya berdasarkan agenda ANEKA yang telah dipahami dan dikuasainya dengan baik.
Sebagai sebuah contoh kasus:
Seorang dokter CPNS ditempatkan pada salah satu puskesmas mendapati jumlah angka kesakitan diare yang cukup banyak yang dialami oleh penduduk masyarakat pada salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Beberapa issue mencuat antara lain rendahnya mutu pelayanan puskesmas kurangnya tenaga bidan desa di puskesmas dan rendahnya dukungan lintas sektor dalam pelayanan kesehatan. Maka setelah berkoordinasi dengan kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas disepakatilah untuk memilih issue prioritas yang berkaitan dengan tingginya angka kejadian diare.
Pada tahapan adalah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh. Hasilnya didapatkan kader posyandu kurang berperan, sanitasi dan jamban keluarga yang buruk , serta kebiasaan masyarakat minum air yang tidak steril . Kemudian atas bimbingan coach dan mentor disepakatilah melakukan intervensi pada peran kader posyandu sehingga Rancangan Aksinya berjudul ':Peningkatan peran Kader Posyandu dalam menurunkan angka Kesakitan diare, pada desa X Wilayah Kerja Puskesmas Y kec.Z kabupaten M. Provinsi Sulawesi Selatan.
Kemudian dokter CPNS tersebut, membuat disain rencana aksi kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan peran Kader Posyandu dalam menurunkan angka kejadian diare tersebut antara lain sbb:
- Melakukan Pertemuan sosialisasi bagi kader kesehatan tentang bahaya dan dampak buruk diare bagi kesehatan.
- Melakukan Pelatihan kader Posyandu dalam penemuan kasus dehidrasi ringan sedang pada masyarakat.
- Melakukan Pelatihan kader posyandu dalam pembuatan larutan gula garam (LGG) untuk pencegahan dan penangan diare
- Melakukan pertemuan monitoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan kasus diare bagi para kader
- Dll.
Kemudian selanjutnya rencana kegiatan tersebut diimplementasikan sebagai aksi nyata yang dibuktikan berbagai dokumen pendukung dan visualusasi kegiatan . Keberhasilan dalam rancangan aksi adalah terlaksananya keselurhan rencana tersebut menjadi aksi nyata pelaksanaan peningkatan peran Kader Posyandu dalam menurunkan angka kesakitan diare tersebut.
Rancangan kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan-kegiatan yang terutama fokus untuk menjawab permasalahan issue prioritas terpilih. Semua kegiatan yang dilakukan haruslah mencerminkan nilai-nilai dasar seorang ASN dalam kedudukan dan perannya dalam NKRI.
Misalkan pada kegiatan I melakukan sosialisasi kepada kader posyandu tentang bahaya dan dampak buruk diare bagi kesehatan harus dilakukan secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader sebagai bentuk pertanggung jawaban atas nilai komitmen mutu pelayanan , melibatkan semua kader posyandu yang ada tanpa pilih kasih (nasionalisme), membayarkan transportasi kader sesuai dengan ketentuan sebagai anti korupsi , melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan kepada mentor dan coach sebagai akuntabilitas, mengundang kader posyandu dengan undangan resmi kepala puskesmas melalui kepada desa sebagai i etika publik dan lain sebagainya.
C..Penilaian Rancangan Aktualisasi
Penilaian rancangan aktualisasi terutama fokus pada kemampuan peserta latsar CPNS untuk menggali dan menemukan issue stretegis prioritas yang berhubungan dengan agenda III pembelajaran Latsar, dan membuat rencana-rencana kegiatan untuk melakukan intervensi terhadap issue strategis prioritas berdasarkan nilai-nilai Dasar ASN.
Ket: peserta latsar,coach,mentor dan penguji pada ujian rancangan Aksi Kab Luwu Timur di Sikumbang Hotel.
Berdasarkan pengamatan penulis dalam menguji berbagai Rancangan Aksi yang dibuat oleh peserta latsar terdapat kesulitan dalam menggali pokok-pokok permasalahan sebagai latar belakang mencuatnya issue strategis yang terpilih untuk dilakukan intervensi, sehingga langkah-langkah penyelesaian masalah juga terkesan seadanya dan tidak tepat sasaran.
Penetapan Skoring terhadap analisis issue dengan menggunakan Metode USG juga terkesan seadanya , hanya karena ingin mengangkat sebuah issue tertentu menjadi issue strategis maka diberikan bobot yang lebih tinggi dari issue lainnya , padahal jika diteliti lebih mendalam mungkin justru issue yang terabaikalah yang memiliki nilai urgensi, keseriusan dan perkembangan yang lebih tinggi dan mendesak untuk dilakukan intervensi Aksi sesuai dengan tupoksi ASN tersebut dalam kaitannya dengan nilai-nilai ANEKA sehingga mampu memberi penguatan pada pelaksanaan tugas dan organisasi.
Permasalah selanjutnya yang sering dijumpai dalam Rancangan Aksi yang dibuat oleh peserta Latsar adalah tidak didukung oleh data atau fakta lapangan yang valid melatar belakangi sebuah issue strategis yang terpilih aehinga Analis USGnya terkesan seadanya. Misalkan seorang peserta Latsar CPNS perawat gigi akan melakukan Rancangan Aktualisasi tentang penanganan Caries gigi pada anak sekolah, ketika ditanya data kunjungan Caries gigi yang datang ke Puskesmas atau data caries gigi berdasarkan angka nasional tidak mampu menjelaskan dengan baik. Atau seorang dokter yang ingin melakukan Rancangan Aktualisasi Penanganan Kasus TBC namun tidak mampu memperlihatkan data kunjungan kasus TBC pada puskesmas tersebut. Tentunya akan sulit menilai Urgensi sebuah issue yang di angkat oleh peserta tersebut.
Demikian pula pada seorang peserta Latsar ASN Guru matematika yang mencoba menerapakan sistem penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan jari atau batang lidi pada anak Sekolah SMP atau SMA yang tidak lagi menjadi kompetensi pelajaran matematika pada sekolah lanjutan atau meningkatkan minat baca pada anak kelas 1 atau kelas 2 anak sekolah Dasar. Hal-Hal seperti ini tentunya perlu mendapat perhatian dalam menilai sebuah Rancangan Aktualisasi.
Akhirnya, kita berharap bahwa dengan Mendisain sebuah Rancangan Aktualisasi yang baik akan menghasilkan sebuah intervensi penanganan issue strategis yang bermanfaat tidak hanya karena sebagai sebuah kebutuhan diklat Latsar tetapi juga untuk kepentingan dan manfaat yang lebih luas bagi organisasi, pemerintah dan masyarakat.